Dalam Ketermenungan. Aku Marah Tuhan.!
Ya Allah yg Maha Besar....
Ya Allah yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Ya Allah yg Maha Suci.......
Sempurnahkanlah Cahaya-Mu pada Hamba...
Ketergantunganku pada-MU dalam tiap perjalanan, membawaku pada fase perseteruan yg seru dialam pikirku. Ketergantunganku pada-Mu dalam setiap keputusan, membuatku bodoh dimata akal-pikiranku sendiri. Ketergantunganku pada-Mu disetiap kejadian, membuat para malaikatpun keliru menilaiku sebagai hamba yang tidak responsif akan segala reaksi alam semesta.
Cahaya jiwaku memancar dalam serpihan keterpikatan duniawi, namun tetap memancar dalam bait-bait nuansa Ilahi yang seakan tiada berepisod sehingga menghentakkan akal ego disetiap panorama Do'a yang bertutur tentang kasih-Mu yang seakan tak kunjung tiba. Setetes serpihan noda telah larut dibalik alam bawah sadarku sehingga setiap kehadirannya selalau membawa lara di ujung dendam yang tak sanggup untuk kumengerti walau ia adalah sosok terdekat dari sendi-sendi hidup duniawi yang terpaut atas nama cinta.
Aku Bertanya dalam syair namun tak terjawab dalam kata.. Aku bertanya dalam tangisan, namun tak terjawab dalam Ilham.. Aku bertanya dalam jeritan hingga malaikatpun berterbangan menjauhiku lantaran aku marah dalam do'aku.. Oh malaikat yang bodoh.. ini adalah kemarahan dalam cinta dan hanya Tuhan lah yang memahami.. Aku marah karena aku merasa Mengenal-Nya dan dekat dengan-Nya, karena tidak akan ada seorang hambapun yang marah kepada-Nya dalam kesadaran penuh jika ia tidak kenal dan dekat dengan-Nya..
Dalam ketermenungan ini, kusadari akan segala apa yang telah kulalui dalam kasih sayang-Nya hingga cahaya-Nya pun enggan berlalu dariku sebagai kekasih sejati jiwaku. Hanya Syukur dan Pasrah yang selama ini aku jalani penuh tulus (insyaallah) yang akan mengantarkanku pada gerbang-gerbang yang telah terbuka didepan mata. Terimakasih Tuhanku.. Termimakasih Kekasih Jiwaku.. Ajarkanlah aku disetiap saat untuk selalu Mengasihi-Mu Agar kelak aku bisa menjadi golongan Kekasih Sejati-Mu
Ya Allah yg Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Ya Allah yg Maha Suci.......
Sempurnahkanlah Cahaya-Mu pada Hamba...
Ketergantunganku pada-MU dalam tiap perjalanan, membawaku pada fase perseteruan yg seru dialam pikirku. Ketergantunganku pada-Mu dalam setiap keputusan, membuatku bodoh dimata akal-pikiranku sendiri. Ketergantunganku pada-Mu disetiap kejadian, membuat para malaikatpun keliru menilaiku sebagai hamba yang tidak responsif akan segala reaksi alam semesta.
Cahaya jiwaku memancar dalam serpihan keterpikatan duniawi, namun tetap memancar dalam bait-bait nuansa Ilahi yang seakan tiada berepisod sehingga menghentakkan akal ego disetiap panorama Do'a yang bertutur tentang kasih-Mu yang seakan tak kunjung tiba. Setetes serpihan noda telah larut dibalik alam bawah sadarku sehingga setiap kehadirannya selalau membawa lara di ujung dendam yang tak sanggup untuk kumengerti walau ia adalah sosok terdekat dari sendi-sendi hidup duniawi yang terpaut atas nama cinta.
Aku Bertanya dalam syair namun tak terjawab dalam kata.. Aku bertanya dalam tangisan, namun tak terjawab dalam Ilham.. Aku bertanya dalam jeritan hingga malaikatpun berterbangan menjauhiku lantaran aku marah dalam do'aku.. Oh malaikat yang bodoh.. ini adalah kemarahan dalam cinta dan hanya Tuhan lah yang memahami.. Aku marah karena aku merasa Mengenal-Nya dan dekat dengan-Nya, karena tidak akan ada seorang hambapun yang marah kepada-Nya dalam kesadaran penuh jika ia tidak kenal dan dekat dengan-Nya..
Dalam ketermenungan ini, kusadari akan segala apa yang telah kulalui dalam kasih sayang-Nya hingga cahaya-Nya pun enggan berlalu dariku sebagai kekasih sejati jiwaku. Hanya Syukur dan Pasrah yang selama ini aku jalani penuh tulus (insyaallah) yang akan mengantarkanku pada gerbang-gerbang yang telah terbuka didepan mata. Terimakasih Tuhanku.. Termimakasih Kekasih Jiwaku.. Ajarkanlah aku disetiap saat untuk selalu Mengasihi-Mu Agar kelak aku bisa menjadi golongan Kekasih Sejati-Mu
21 Juli 2010 pukul 10.28
Terkadang kita memang tidak menyadari dalam meminta pada TUHAN,mungkin karena keegoisan atau sebatas emosi saja.Semoga kita termasuk orang yang pandai bersyukur.Amin.