Welcome

Selamat datang, semoga
bisa memetik hikma dari
berbagai isi Blog ini......
Jangan lupa tinggalkan
Pesan atau komentar....
Makasih..Salam Cahaya..

Fitrahkan jiwa, fitrahkan Alam


Aku hanyalah diri buat mereka yg merasa hadirku.
Aku hanyalah jasad buat sebuah sebutan akan makna dari sesosok makhluk. Aku hanyalah panggilan buat mereka yg sering menyapa...
Lantas.. Siapakah Aku dalam pandangan Tuhan..? J

Jika hadirku dalam dekap Tuhan seperti hadirku di mata makhluk, maka aku belum mengenal Tuhan.
Jika sosok diriku dalam pandangan Tuhan sama seperti hadirku dalam pandangan insani, maka aku buta di jalan Tuhan.
Namun.. bila meronanya jiwaku dimata Tuhan seperti meronanya jiwaku yg melebur dalam Ramadhan, maka aku adalah (telah mengenal) Tuhan..  

Dibawah pancaran purnama Ramadhan, jiwa ini mencoba berjalan untuk yang kesekian kalinya, kadang berlari dengan lelah yg membingkai namun kusemai semangat yg ada agar diperbatasan dimensi ruang yg tak ber-waktu aku ingin bersujud... 

Sujud yang tak berkiblat karena arah bukanlah sebuah ukuran.. Sujud yang tak bertasbih karena kalimat hanyalah sebatas ajimat.. Sujud yang tak bersajadah karena bumi tak lagi mampu menopangnya.. diperjalan kembali, akupun kembali menjadi makhluk, makhluk yang terfitrahkan dengan purnama yg tak termaknai dengan logika, purnama yg selamanya terbit lalu tak akan pernah tenggelam. 

Purnama yg senantiasa memancarkan esensi cinta lalu beresonansi disetiap sudut bumi. Ia memancar lewat mata ketika buta, Ia mengalir lewat bibir ketika bisu, Ia hadirkan sentuhan-sentuhan yg lembut dalam setiap fase hidup melalui tangan-tangan yg telah disalib. 

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah ke bumi dan semailah bibit-bibit kedamaian yang nantinya akan tumbuh bersemi menjadi kembang nan indah berwajahkan Cinta, lalu memancarkan keindahan disetiap wajah yg padanya terdapat tanda-tanda sujud, lalu menyampaikan pesan yg penuh kerinduan yang dibisikan pada teling-telinga yang tuli agar mata yang buta dapat memahami lalu bibir yang bisu pun berbicara dalam kebenaran. kebenaran yang membawah fitrah disetiap jiwa yang terfitrahkan, sehingga langkah hidup senantiasa bersinergi dengan syair-syair romantis alam semesta yang seakan enggan membuka diri untuk bersahabat dengan manusia yg bodoh dalam kebodohan yang terbodoh. 

Kuhirup debu sebagai nafasku, agar jiwaku mengerti tentang maknah kotor.. Kusimak kebencian yang meluap di setiap sudut alam, agar jiwaku mengerti tentang keserakahan.. lalu aku mengerti akan jeritan alam.. yang semula kusangka sebagai irama seruling nabi daud.. 

Aku malu dan aku pun pulang.. pulang ke pendopo beratapkan rumput kering lalu memohon pada Pencipta.... Tuhan, ajari aku memahami rumput-rumput liar, agar aku dapat merangkainya untuk menghiasa alam yang semakin kerontang... Sebagaimana engkau merangkai jiwa-jiwa yang liar lewat purnama ramadhan, lalu engkau antarkan jiwa itu di lembah fitrah.. 


  1. Subhanallah indah bgt akhi kata2nya penuh makana dan menyentuh hati.....

Posting Komentar

Anda punya saran atau komentar..silahkan biar kita bisa berbagi. gunakan acount anonymous bila tak punya count google atau lainnya.

::: Narasi perjalanan menuju Tuhan :::
(Scr Narasi : Attar )
Luangkan waktu anda sejenak... Rilex dan tenang dalam damai lalu dengarkan alunan NARASI dibawah ini..... Pahami dengan hati dan Renungkan hikmahnya Semoga bermanfaat..........Tq.
.