Welcome

Selamat datang, semoga
bisa memetik hikma dari
berbagai isi Blog ini......
Jangan lupa tinggalkan
Pesan atau komentar....
Makasih..Salam Cahaya..

Bingkai Cinta dalam Serpihan


Untuk sebuah lara yang terjebak dalam mendung di ujung hati, kesekian kalinya merekah mengharap takdir yang lebih bijak, namun tersulam penat yang semakin dalam menghujam kedasar bumi yg tajam, berkerikil gundah, gelap dan semakin hilang arah pandangan.
Lara diatas lara bersemi dalam bayangan Cahaya di atas Cahaya, bersimpuh dalam pergulatan jiwa yang pilu akibat cemburupun sepertinya tak pantas lagi untuk ia dendangkan.

Aku menatapnya dalam bingkai yang semakin retak, namun tidak sedikitpun membuatnya menyerah untuk membiaskan setitik harapan. Aku memilih untuk meremukkan bingkai itu dengan segenap kesumat dendam yang entah dari mana hadirnya yang menguasai jiwaku tanpa sedetikpun memberiku ruang nalar untuk waras dari kebodohan.
Aku yang suci dalam sekat-sekat tirani takdir, kini terkurung dalam kehampaan yang mulai terasa jejaknya... Sebuah dilema baru dalam pergumulan jiwa mengantarkan episode yang kesekian kalinya untuk di putar kembali. Aku harus bisa untuk melewati jalan kumuh ini walau logika memperlihatkan ketidakberdayaan dalam kebimbangan.

Bingkai jiwa itu begitu dekat dalam tatapan, namun tak sedikitpun membiaskan senandung cinta kedalam rasa, hanya terdampar diatas gelombang hidup yang tiada bertepi dan hanyut dalam kesadarannya tanpa kekuatan.

Retak dalam tangis, namun tetap bangkit..
Rapuh dalam kelam, namun tetap berharap..
Hingga menggelembung di sisi jasad sakral dan menuai pilu..
Tak ingin kubiarkan terpahat menjadi takdir dalam sebuah kelam...
Aku ingin pulang kedalam gerabang harapan itu..
Aku ingin menyejukkan bias jiwa yang lara itu..
Aku ingin memperbaiki serpihan bingkai cinta yang tulus itu..
Semuanya untuknya...

Tuhan bantulah aku yang lemah dan tak berdaya ini...
Jika dinding jiwa ini harus terbingkai lagi, ku ingin semuanya hadir atas ridho-Mu
Tanpa menghilangkan panorama cinta yang telah lama ada....
Sehingga semuanya karena-Mu semata..
Cinta, maafkan aku...
karena aku mencintai...

Kebajikan yang bergulat dengan kebajikan... merespon nafsu atas kehendak ego agar tampak sejajar dan berirama dalam kepantasan. Mungkin dedauanan kering yang tak bisa membaca dengan cermat gambaran diri, karena ia terlalu kering untuk sebuah kebeningan yang memancarkan energi kasih, tapi ia pernah melakukannya.

Maka jiwalah yang harus bangkit dalam kebangkitan yang sejuk tanpa warna.
Kegelapan bergulat dengan kegelapan... merespon ego dalam kebodohan yang terbodoh karena arah dan jejak seolah tidak pernah ada, lalu membuat semuanya semakin tenggelam..

Tapi itu masih bisa untuk dimaafkan ketika cahaya membias lalu menuntun arah pandangan pada jejak dan arah dalam asa.

Aku yang terjaga ketika melintasi padang rumput nan hijau... mencoba merenung lalu menatap kebelakang... ooo... Ternyata ada yang tak seimbang..
Tuhan aku ingin memperbaiki jejak-jejak tapakan perjalannku agar tak ada yang tersesat dan terluka ketika mengikuti langkah harapanku, karena aku bukanlah penuntun yang baik, maka tuntunlah aku... Semuanya karena-Mu semata..
Cinta, maafkan aku....
Karena aku mencintai...

Diawal puisi berkalimat bias, terpahat syair penuntun sukma, buat jiwa yang semakin perih. Walau bayangan kelam memaksa hadir untuk biaskan aroma kelabu agar mawar yang kian layu selamanya akan layu dan tak mekar kembali. Biarkan ia tumbuh dengan duri yang tajam untuk menikam apapun yang datang mendekat, maka demikianlah sebuah sajak dendam telah terpahat dengan sempurna. Kalaupun nanti tak ada yang mendekati, maka biarlah duri itu menusuk sendiri dedaunannya yang kerdil dan kusam.

Tuhan..
aku melawan bayangan kelam yang memaksa hadirnya.... berilah aku kekuatan.
Cinta, maafkan aku..
Karena aku mencinta..

Aku tak sanggup ketika sepercik harapan menggoda untuk segera bersemi dalam bayangan jejak melati yang pernah memberiku aroma, namun untuk apa kupahat kalimat ini jika hanya sebatas untaian kata tanpa meresonansi jiwaku dengan kekuatan akan sebuah Kebenaran..
Tuhan aku tidak mau terjebak dalam kebodohan lalu membuat-Mu memalingkan keindahan wajah-Mu. Biarlah kekuatan-Mu bersemi dalam alunan ayat-ayat cinta hingga menebarkan pesona kasih yang hakiki.

Masihkah mungkin sebuah harapan itu..? Harapan akan semuanya bersemi dalam kebahagiaan atas ridhomu, sehingga aku dapat mengalir dalam irama kasih buat detak-detak jiwa yang mengasihiku sepenuh jiwa tanpa terjebak pada telaga yang keruh dikelilingi rumput-rumput liar untuk kesekian kalinya.
Cinta, maafkan aku..
Karena aku mencintai...
(Surabaya di 10 Januari 2011)

  1. sejuukk..........

  1. KEBENARAN

    Nabi bersabda bahwa Kebenaran telah dinyatakan:
    "Aku tidak tersembunyi, tinggi atau rendah
    Tidak di bumi, langit atau singgasana.
    Ini kepastian, wahai kekasih:
    Aku tersembunyi di kaibu orang yang beriman.
    Jika kau mencari aku, carilah di kalbu-kalbu ini."

Posting Komentar

Anda punya saran atau komentar..silahkan biar kita bisa berbagi. gunakan acount anonymous bila tak punya count google atau lainnya.

::: Narasi perjalanan menuju Tuhan :::
(Scr Narasi : Attar )
Luangkan waktu anda sejenak... Rilex dan tenang dalam damai lalu dengarkan alunan NARASI dibawah ini..... Pahami dengan hati dan Renungkan hikmahnya Semoga bermanfaat..........Tq.
.