Welcome

Selamat datang, semoga
bisa memetik hikma dari
berbagai isi Blog ini......
Jangan lupa tinggalkan
Pesan atau komentar....
Makasih..Salam Cahaya..

Ruang dan Waktu

BISMILLAH...

Perlahan geseran butir-butir tasbih iringi detak jiwa dalam irama zikir, membahana dalam waktu tanpa waktu, menembus sekat ruang tanpa ruang, sadarkan diri di batas alam, aku masilah jiwa yang berdetak. Berdetak dalam makna yang tak termaknai meskipun sejuta makna terpahat direlung qalbu. Berdetak dalam kehampaan yang tiada berirama meski seribu tetes wudhu meresap dalam setiap pori-poriku.

Aku sadar, akulah jiwa yang berdetak dalam irama waktu lalu mengalun sendu di batas pertapaan diri dalam mengarungi ruang jiwa...

 Wal asr (i) : Demi sedetak waktu
Sang Detak Sejati yang berdetak tanpa detakan menyapa ruang lalu bersumpah atas nama waktu.


Sesunguhnya detak-detak jiwa yang terperangkap itu, benar-benar dalam kerugian
Kecuali detak-detak jiwa (manusia) yang beriramakan Cahaya (yang beriman) yang mengalun indah dan mengikuti kehendak cahaya (dan mengerjakan amal saleh)
Ia mengalir pada jiwa-jiwa yang tak memahami irama Cahaya (dan nasehat menasehati) lalu mengajaknya mengalun dalam irama Cahaya (supaya mentaati kebenaran) kemudian meleburkan setiap detakan dalam detakan Cahaya hingga bermuara pada detakan tanpa detak dalam ruang Cahaya yang tiada ber-ruang (dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran)

Jiwa tanpa detak, menembus sekat ruang raga, melebur pada setiap tetesan hakikat, mekar dalam kelopak-kelopak Cahaya, ciptakan irama surgawi agar kumbang menari dalam dahaga duniawi. Kini... padamkanlah sejenak matahari, agar jiwamu dapat melihat senyuman sang Ilahi.

Hmmmmm.. keindahan dalam ketiadaan kata... kedamaian dalam ketiadaan kalimat... semuanya telah bermekaran dalam jiwa tanpa terpahami sedikitpun dalam rasa. Diakhir salam pada sebuah sujudku, aku mencoba merangkai kata dalam do'aku : "wahai Sang sumber detak segala jiwa, ajari kami memahami irama Cinta-Mu agar kemanapun jiwa kami mengalir, selalu melebur dalam irama detak Cinta-Mu yang tak berdetak" kusatukan telapak tangan sebagai penutup sujud, pasrahkan jiwa dalam aliran do'a....

Sobatku yang bijaksana..
Pahamkah jika jiwamu selama ini terperangkap dalam dimensi ruang dan waktu raga.? Mengertikah jika Ruh-mu terperangkap dalam jiwamu yang terperangkap.? Sadarkah kamu bila dirimu terperangkap didalam perangkap yang terperangkap.? Seribu episod hidup telah kamu lalui dialam ini namun tidak satu adegan pun yang kamu pahami, kamu melewatinya dengan pemahaman yang sempurna menurutmu namun sebenarnya kamu tidak memahami sedikitpun akan hal tersebut.

Adalah hal yang menyangkut tentang esensi diri sejatimu. Kamu bahkan tidak mengetahui jika dirimu selama ini terperangkap, namun ketika ada seorang sahabat baikmu datang kepadamu dan memberi pemahaman tentang hal ini, kamupun menutup diri bahkan menolak dengan berbagai argumen nalar picik. kamu membandingkan terhadap apa yang kamu terima dengan  apa yang pernah kamu dengar atau kamu baca. sahabatmu pun berlalu tanpa kekecewaan sedikitpun, dia hanya berharap semoga ada perjumpaan lain yang lebih membuatmu bijak untuk memahami.

Ketahuilah.. ini adalah pemahaman kesadaran yang bersandar pada terbukanya akal jiwa (Qalb) yang akan mengantarmu menembus batas ruang dan waktu dalam proses mengerti akan esensi Kebenaran Sejati. Bukan pada substansi akal nalar yang memposisikan dirimu sebagai manusia dengan seribu tanya dalam kebingungan. Dengan Qalb, engkau menembus detak-detak waktu tanpa detakan lalu melewati ruangan tanpa ruang. Engkau berada diluar ruang dan waktu. Engkau akan memperoleh Cahaya pengetahuan Ke-Tuhanan langsung tanpa perantara dari Sang Ilahi. Dia lah yang langsung mengajarimu tentang apa-apa yang tidak kamu dapati dari ilmu pengetahuan duniawi. Dia mengajarimu tanpa cara dan suara, dan kamupun akan mengerti tanpa waktu dan proses. Setelah itu kamu akan memahami kenapa Tuhan bersumpah atas nama waktu, bukankah Tuhan lebih tinggi dan diluar dari waktu itu sendiri.!? saat kamu memahami, kamu berada diluar ruang dan waktu. Kamu bisa sampai pada dimensi ini, manakala Qalb-mu menjadi nahkoda atas dirimu, karena bingkai dirimu adalah ; kebahagiaan, kedamaian, ke-syukuran, kemuliaan, kesabaran dan cinta yang lahir dari keikhlasan dan kepasrahan.
Karena, Jika jiwamu dinahkodai akal jasadmu, maka bingkai dirimu adalah ; penuh perhitungan, ketakutan, ketamakan dan ego yang lahir dari kecintaan duniawi sebagai sandaran hidup dan tujuan hidup. Waktu terangkai didalam ruang, seperti itulah langit merangkai waktu pada alam ini. Lantas adakah ruang yang tidak mempunyai waktu.? Kita mengenal waktu bermula dari detak nadi jiwa sampai kepada detak nadi alam yang tervisual melalui mekanisme hukum alam lalu berjalan dalam takdirnya masing-masing. Terparsial dari keuniversalan lalu menyulam setiap episode kejadian dan mengantarnya kembali pada ke universalan.

Detak nadi bumilah yang menciptakan panorama siang dan malam seirama detak matahari dan bulan yang didalamnya tertanam waktu.
Sedetak saja... Jika alam ini berhenti berdetak, maka waktu akan berhenti dan sekat-sekat ruang yang membingkai alam semesta akan melebur dalam ketiadaan. Untuk melewati waktu setiap partikel membutuhkan kesabaran. Kesabaran adalah detak jiwa dari setiap partikel dalam irama waktu, sehingga perpaduan keduanya di ruang alam ini adalah seirama dengan perpaduan antara dimensi jasad yang perpijak pada Logic mind dan dimensi jiwa yang bertaut pada soul mind. Seperti sungai yang mengalir tenang... demikian jati diri dari sabar dalam irama waktu. Kamu adalah sungai, proses mengalir adalah waktu dan sabar adalah ketika kamu mengalir dalam ketenangan. Kamu akan tetap mengalir walau kamu tidak menyadari, jika terlalu lambat kamu mengalir maka maka kamu akan menjadi sungai yang kotor karena dipenuhi sampah, jika kamu berhenti mengalir sebenarnya kamu tetap mengalir yakni mengalir dalam uap membentuk embun dan awan sehingga akhirnya kamu pun fana dalam aliranmu, kamu pun tiada  tanpa jejak karna kamu saat itu adalah telaga yang tidak mempunyai sumber aliran. Dan jika kamu mengalir terlalu cepat, maka kamu adalah banjir yang ganas dan menerjang apapun dalam kebutaan bagi hidupmu. Cukuplah mengalir seirama detak nadi alam dan, Kamu akan menjadi tempat kehidupan berbagai jenis ikan....

Kamu akan menjadi sumber kesejukan dalam kehidupan di lingkungan disekitarmu..... Kamu akan dikunjungi sepasang rusa yang kehausan........... lalu Kamu pun dihiasi kicauan burung yang menikmati aliran kehidupanmu....

Dalam melewati waktu kita sering berkeluh karena apa yang menjadi prioritas dalam hidup kadang tidak terwujud lantaran pusaran waktu yang tidak terbingkai dalam sabar sehingga mind bervibrasi dan menyimpulkan akan keadaan tersebut sebagaimana adanya akan keadaan tersebut, maka demikian itulah yang terjadi. Kita sering lupa, jika segala sesuatu terjadi berawal dari resonansi mind (keinginan, prasangka) lalu bervibrasi dalam progres membentuk perwujudan. Perwujudan yang berjalan dalam irama waktu dan waktu bergerak dalam irama perwujudan dan akhirnya semua itu mengalir dalam keselarasan. Akan tetapi semua itupun bergerak dan mengalir menuju ketiadaan ruang dan waktu karena hanya dalam kefanaanlah segala partikel kembali keasalnya lalu melebur dalam keabadian.


Wal asr (i) : Demi sedetak waktu (yang tinggal sedetak lagi)
Innal Insana lafi khusr (in) : Sesungguhnya detak-detak jiwa (manusia) yang tidak menyadari akan detak waktu yang tinggal sedetak lagi benar-benar dalam kerugian.
Illal lazina amanu wa'amilus salihati wa tawasau bil haqqi wa tawasau bis sabr (i) : kecuali yang menyadari akan akhir dari detak waktu lalu mereka mengalir dalam Cahaya dan merekalah orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal saleh dengan mengajak orang-orang kedalam Cahaya dengan cara nasehat menasehati, lalu mengalir dalam cahaya supaya mentaati Kebenaran kemudian meleburkan diri mereka dalam Cahaya (Nasehat menasehati supaya menetapi Kesabaran). Maha besar Allah dalam segala Cahaya firmannya.


Posting Komentar

Anda punya saran atau komentar..silahkan biar kita bisa berbagi. gunakan acount anonymous bila tak punya count google atau lainnya.

::: Narasi perjalanan menuju Tuhan :::
(Scr Narasi : Attar )
Luangkan waktu anda sejenak... Rilex dan tenang dalam damai lalu dengarkan alunan NARASI dibawah ini..... Pahami dengan hati dan Renungkan hikmahnya Semoga bermanfaat..........Tq.
.